Game Pramuka ini sering kami sebut sebagai “Jembatan Tongkat Berjalan” lantaran tongkat-tongkat yang berfungsi jembatan akan terus berpindahan hingga mengantarkan penyeberangnya hingga garis akhir (tujuan). Namun tidak menutup kemungkinan permainan pramuka ini diberikan nama lain selain “Jembatan Tongkat Berjalan” semisal “Jembatan Kreatif”, “Jembatan Gila” atau pun nama lainnya. Bagaimana cara melakukan permainan (game) pramuka ini simak video pramuka dan penjelasan berikut.
Prinsip dan aturan main permainan ini sangat sederhana. Satu orang menjadi penyeberang dan sisanya sebagai kaki jembatan. Satu kelompok mengantarkan salah satu anggota regu (kelompoknya) yang disebut penyeberang, menuju garis akhir dengan menggunakan tongkat-tongkat yang terbatas yang dipegangi oleh para ‘kaki jembatan’. Karena terbatasnya tongkat, maka tongkat-tongkat yang telah dilalui harus berpindah ke depan. Selama menyeberang, penyeberang tidak boleh terjatuh atau menyentuh tanah. Jika menyentuh tanah maka permainan diulangi dari garis start lagi. Akan sangat menarik jika kemudian game pramuka “Jembatan Tongkat Berjalan” dilakukan secara kompetisi per dua kelompok.
Tujuan dan manfaat yang bisa diperoleh dari permainan ini selain untuk melatih ketangkatan dan kesehatan juga akan sangat bermanfaat dalam memupuk dan mengembangkan kerja sama dan kekompakan tim atau kelompok. Sehingga game pramuka ini akan sangat tepat dimainkan oleh regu pramuka penggalang, sangga penegak, maupun pramuka pandega dalam kegiatan out dor.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan permainan ini berupa batang tongkat berukuran 60 cm sebanyak tiga atau empat batang. Satu orang bertugas menjadi penyeberang sedangkan sisa anggota kelompok lainnya menjadi kaki jembatan. Kaki jembatan ini bisa sejumlah enam atau delapan orang sesuai dengan jumlah anggota kelompok yang ada.
Untuk memperjelas teknik dan tata cara permainan ini, simak saja video berikut ini:
Permainan “Game Pramuka Jembatan Tongkat Berjalan” ini sangat sederhana dan mudah dalam menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Namun setelah dipraktekkan peserta didik akan sangat menikmati bahkan ditanggung akan ketagihan. Tidak percaya? silakan coba sendiri.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete